Sabtu, 12 Januari 2013

Cilacap Trip (part 3-end)



Pos Masuk Pulau Nusakambangan


Pulau Nusakambangan terletak di Samudera Hindia, dan termasuk dalam Kabupaten Cilacap yg luasnya kira-kira 200an km2. 

Antara Pulau Jawa dengan Pulau Nusakambangan dipisahkan oleh Segara Anakan. Dengan jarak tempuh dari Pantai Teluk Penyu hanya sekitar 15 menit, akhirnya perahu motor yang kami naiki merapat di dermaga Pantai Karangbolong, Nusakambangan Timur. Tak lupa sebelum masuk Pulau kami membeli karcis masuk seharga Rp. 4000,-/orang di gerbang yang berupa pos jaga TNI. Di pos tersebut juga dipajang foto-foto tempat wisata yang ada di Pulau Nusakambangan.


Foto-Foto Obyek Wisata di Nusakambangan
Welcome to Nusakambangan


Setelah berjalan kaki kurang lebih 20 menit di tengah perjalanan, saya bertemu dengan seorang penjual madu murni. Saya meneruskan berjalan di jalan setapak yang kiri kanannya masih berupa hutan lebat yang rimbun dan suara-suara binatang liar penghuni hutan, akhirnya saya sampai di Karangbolong.

Jembatan Kayu
Hutan yang Masih Alami
Penjual Madu Murni


Tidak jauh dari pantai Karangbolong, terdapat sebuah Benteng Pendem peninggalan Portugis. Di seputar Cilacap - Nusakambangan, menurut informasi dari bapak-bapak yang menyewakan kapal ada sekitar 3 benteng peninggalan Portugis dan di Pulau Nusakambangan ini salah satunya. Di benteng itu terdapat ruangan-ruangan gelap dan lembab dengan tembok benteng yang sudah ditumbuhin dan dirambatin oleh tanaman liar sehingga terkesan menyeramkan meskipun keadaan waktu itu siang hari. Ada juga meriam kuno peninggalan Portugis yang fungsinya untuk menghalau musuh yang datang dari laut.

Benteng Pendem Cilacap
Lorong dalam Benteng


Kabarnya, benteng itu sempat terkena dampak dari bencana tsunami yang menerjang kawasan Pangandaran, Jawa Barat dan sekitarnya sehingga letak meriam yang sebelumnya menghadap ke laut berubah arah menuju ke daratan.

Meriam yang terkena Dampak Tsunam


Puas mengitari benteng, kami menuju Pantai Pasir Putih yang letaknya dekat dengan benteng. Sambil mengisi perut dan beristirahat sejenak di warung yang berada di pinggir pantai, kami ngobrol-ngobrol. Tak disangka, ada pengunjung warung itu yang juga wisatawan lokal ikut ngobrol dan akhirnya berkenalan dengan rombongan kami. Dia menawarkan tumpangan dan bersedia mengantarkan kami ke pool bus Efisiensi karena rencananya kami akan pulang ke Jogja malam itu juga.

Pantai Pasir Putih Nusakambangan


Suasana Pantai Pasir Putih Cilacap


Setelah puas beristirahat dan mengisi perut kami memutuskan untuk menyeberang balik ke Teluk Penyu, Cilacap. Kami sudah bersepakat dengan pengunjung tadi, yang bernama Mas Daud, untuk bertemu kembali di Pantai Teluk Penyu sebab kita naik perahu yang berbeda.

Sesampainya di Teluk Penyu, kami memutuskan mampir di Benteng Pendem yang letaknya tepat berseberangan dengan pantai. Salah satu benteng peninggalan Portugis yang ada di Cilacap itu merupakan kompleks benteng yang cukup besar dan memiliki kanal yang mengitarinya. Dari benteng, terlihat jelas kilang-kilang besar Pertamina sebab letaknya persis berada disebelah benteng.


Benteng Pendem


Di benteng itu juga, ada sebuah terowongan bawah laut yang tembus sampai Nusakambangan. Namun sayang, terowongan tersebut sudah ditutup dan tidak boleh ada satupun orang yang diijinkan memasukinya. Ketika kami berada di mulut terowongan tersebut, terlihat air laut membanjiri mulut terowongan disebabkan air laut yang sedang pasang.

Ruang Klinik di Benteng Pendem

Warisan Budaya Menjadi Cermin Bangsa Untuk Memupuk Kesadaran dan Kepribadian Bangsa
Denah Kompleks Benteng Pendem


Balik ke Pantai Teluk Penyu dimana kita sudah janjian sama Mas Daud yang memberi kita tumpangan menggunakan mobilnya. Kami semua sempat mampir makan terlebih dahulu di warung ikan bakar langganan Mas Daud yang terletak di dalam kompleks Pasar Ikan yang letaknya tidak jauh dari Pantai Teluk Penyu. Setelah kenyang, kemudian kami diantarkan menuju pool bus Efisiensi dibawah hujan yang cukup deras. Perjalanan sangat seru sebab kami semua menumpang di mobil bak terbuka sore itu ditengah guyuran hujan yang deras selama kurang lebih 30 menit.


Mercusuar Pantai Teluk Penyu
Suasana Pantai Teluk Penyu
Pasar Ikan

Akhirnya kita sampai di pool bus dan bergantian mandi. Mas Daud masih menemani rombongan kami sampai kurang lebih jam 10an malam. Kami mendapat bus yang berangkat jam 3 pagi karena bus keberangkatan paling malam saat itu sudah penuh. Beruntung, fasilitas di pool sangat memadai sehingga saya dan kawan-kawan tidak bosan meskipun harus menunggu bus berangkat dari jam 6an sore sampai waktu keberangkatan bus.

Bareng Mas Daud dan Mobil nya


Tiba waktu keberangkatan bus ke Jogja, kami bersiap-siap dan menaiki bus. Karena lelah seharian tidak istirahat dan kehujanan berkali-kali, saya sampai tertidur pulas di bus sampai tiba di Jogja pada saat hari sudah pagi. Terima kasih Cilacap, buat pengalaman Tahun Baruan yang berbeda dari biasanya.


---SELESAI-- 

Foto : Dokumentasi Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar