Waktu menunjukkan pukul setengah
9 malam ketika kami memasuki kota Cilacap. Gerimis yang turun cukup deras masih mengiringi perjalanan kami. Saya
mulai membangunkan kawan-kawan dan menyuruh mereka untuk bersiap-siap turun
dari bus. Sebelumnya, salah satu kawan kami sudah menitip pesan kepada kernet
bus untuk minta diturunkan di daerah yang paling dekat jangkauannya dengan
pusat kota Cilacap.
Dibawah guyuran gerimis, kami akhirnya menjejakkan kaki di kota Cilacap. Setelah beristirahat
sejenak di sebuah minimarket, kami berjalan kaki sekitar 2 km menuju pusat kota
Cilacap, tepatnya menuju Alun-Alun Kota Cilacap.
Sesampai di Alun-alun kami
bergegas menuju Masjid Besar Darussalam Cilacap yang terletak tepat disamping
alun-alun kota untuk membersihkan dan menyegarkan badan. Kemudian, kami mencari tempat
untuk menaruh barang bawaan dan ransel serta tempat untuk bermalam di dalam
Masjid, kami satu-persatu mandi dan bersih-bersih. Kami bergantian menjaga
barang sebab saat itu suasana Masjid sangat ramai sekali disebabkan orang-orang
yang berteduh di Masjid.
Suasana Malam Pergantian Tahun Baru 2012-2013 di Alun-Alun Cilacap |
Setengah jam sebelum jam 12 malam, kawan saya ada yang keluar untuk mengambil gambar suasana perayaan Tahun Baru 2013 di alun-alun kota Cilacap yang terletak di samping Masjid Darussalam. Di Alun-Alun saat itu sedang digelar pertunjukkan musik untuk memeriahkan malam pergantian tahun. Sedangkan saya, memutuskan untuk tidur dan beristirahat karena kelelahan. Saya sempat terbangun sebentar akibat gemuruh bunyi kembang api dan petasan yang diluncurkan tepat diatas kepala untuk menyambut perayaan Tahun Baru 2013, setelah itu saya tertidur pulas dan tak lupa barang-barang berharga kami amankan dahulu untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Mencari Posisi yang Pas untuk Pesta Kembang Api |
Seorang Anak sedang Menikmati Pesta Kembang Api |
Jam ditangan menunjukkan kurang
lebih pukul 4an pagi ketika suara Imam Masjid membangunkan kami semua dan
menyuruh untuk segera melaksanakan ibadah sholat Subuh. Secara bergantian, kami
melaksanakan ibadah wajib secara bergantian sebab harus ada yang menjaga barang
bawaan kami.
Tugu Alun-Alun Kota Cilacap |
Setelah melaksanakan ibadah, kami
berkumpul dan membahas tujuan yang akan didatangi pagi ini. Kami berusaha
mencari informasi dari internet dan bertanya kepada orang-orang yang kebetulan
saat itu sedang berada di masjid.
Langit sudah terang saat kami selesai mandi dan bersiap untuk menuju destinasi pertama pagi ini. Selesai berkemas, saya dan kawan-kawan memutuskan untuk mencari sarapan disekitaran masjid. Pilihan kami jatuh ke warung Lontong Opor yang letaknya tidak terlalu jauh dari masjid.
Perut sudah kenyang ketika kami mulai berjalan kaki menuju Pantai Teluk Penyu, destinasi pertama kita untuk selanjutnya menyeberang menuju Pulau Nusakambangan. Sebelumnya, kami menyempatkan mengabadikan momen di sekitaran Alun-Alun Kota Cilacap. Berbekal aplikasi maps yang ada di telepon seluler, kami mulai bergerak menuju Teluk Penyu yang jaraknya berkisar 5 km dari tempat kami saat itu.
Bersama Kawan Seperjalanan |
Di tengah jalan, kami mencegat
angkot yang akhirnya kami sewa untuk mengantarkan ke Pantai Teluk Penyu dengan
membayar biaya sebesar Rp. 5000,-/orang. Biasanya, ongkos angkot untuk menuju
Teluk Penyu hanya Rp. 3000,-/orang tetapi mungkin kami pikir saat itu momennya
Tahun Baru dan banyak angkot yang tidak beroperasi maka kami diharuskan
membayar ongkos segitu.
Tidak sampai 15 menit, akhirnya
saya dan kawan-kawan sampai di Pantai Teluk Penyu yang berada didalam kompleks
kilang minyak milik Pertamina. Pantai yang memiliki bentang yang lumayan
panjang. Pagi itu belum banyak orang yang datang mengunjungi pantai sebab
karena malam sebelumnya masyarakat Cilacap habis merayakan pergantian
tahun yang cukup meriah.
Turun dari angkot, banyak orang-orang yang menawarkan jasa mereka untuk mengantarkan wisatawan menuju Pulau Nusakambangan menggunakan perahu motor kecil. Mereka mematok harga Rp. 20.000,-/orang untuk menyeberang menuju Pulau Nusakambangan. Setelah terjadi tawar-menawar akhirnya kami sepakat membayar ongkos menyeberang sebesar Rp. 15.000,-/orang untuk jasa menyeberang dan menjemput kami kalau sudah puas menikmati Pulau Nusakambangan. Setelah bersiap-siap dan menunggu kurang lebih 15 menit, akhirnya perahu yang akan membawa kami menyeberang ke Nusakambangan datang dan berangkat menerjang ombak Teluk Cilacap yang cukup tenang di pagi hari itu.
Pantai Teluk Penyu, Cilacap |
Bersiap Menyeberang ke Pulau Nusakambangan |
............. bersambung
Foto : Dokumentasi Pribadi (Taken by ALI - WAFA)
Baca juga :
Cilacap Trip (part 1)
Foto : Dokumentasi Pribadi (Taken by ALI - WAFA)
Baca juga :
Cilacap Trip (part 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar